Jumat, 27 September 2013


Kata Motivasi

Untuk mendapatkan kata-kata yang mengandung motivasi, tidak perlu jauh-jauh mengikuti seminar. Apalagi untuk anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti seminar dan hal-hal lainnya. Sebab saat ini kata-kata motivasi juga bisa ditemukan melalui media internet. Sudah banyak situs internet yang memberikan informasi dan kata motivasi yang bisa menginspirasi anda dan membantu anda membangkitkan semangat untuk menjalani hidup. Seperti dibawah ini, kami akan memberikan kumpulan kata motivasi terbaru untuk anda.
“Cara melupakan masa lalu adalah bukan dengan menghindari atau menyesalinya, namun dengan menerima dan memaafkan.”
“Mulailah kebaikan dari dalam diri sendiri, dengan mencintai diri sendiri, perbaiki diri sendiri dna maafkan diri sendiri.”
“Kegagalan bukan untuk disesali, namun untuk direnungkan, introspeksi dan revisi.”
“Jemurlah pakaian dengan membalikkan bagian dalam menjadi diluar, agar tidak merusak warna aslinya.”
“Kamu lebih pemaaf daripada yang kamu bayangkan, namun kamu harus memaafkan diri sendiri.”
“Memaafkan adalah jalan tercepat untuk sampai pada ke-Maha Pengasih-an Tuhan.”
“Orang yang berhasil adalah orang yang mampu melewati seribu kegagalan.”
“Cara terbaik untuk meramalkan masa depan adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri.”
“Orang yang sukses tidak akan mengeluh bagaimana jika gagal, melainkan berusaha bagaimana untuk berhasil.”
“Cobalah dulu, baru cerita. Pahamilah dulu, baru menjawab. Dengarlah dulu, baru memberi penilaian.”
“Wanita yang cantik itu bukan dari penampilannya, tetapi karena pria yang mencintai kepribadiannya dengan tulus.”
“Orang yang pintar bukan karena bisa menyembunyikan perasaannya, tetapi pintar untuk mengendalikan perasaannya.”
“Tidak ada yang dapat mengendalikanmu, semua tergantung pada diri kita sendiri. Orang lain hanya bisa memengaruhi.”
“Tidak baik untuk berputus asa pada yang tepat, namun lebih buruk jika berputus asa pada hal yang salah.”
“Janganlah mencari kesalahan orang lain untuk melemahkannya, karena kamu pun belum tentu lebih baik daripadanya.”
“Gunakan kekuatanmu untuk melemahkan diri sendiri, bukan untuk menindas orang lain yang lebih lemah.”
“Jangan lihat siapa yang berbicara, namun dengarkan apa yang mereka bicarakan.”
“Bersedih merupakan hal yang wajar, namun jangan sampai kesedihan membutakan hatimu hingga kamu berputus asa.”

Kata Motivasi

Kumpulan kata motivasi seperti diatas sudah dirangkum dari berbagai sumber dan tokoh-tokoh motivator dunia yang sangat berpengaruh, sehingga menjadi satu kumpulan kata motivasi terbaru yang bisa menjadi inspirasi bagi anda, serta membangkitkan semangat anda. Semoga kumpulan Kata Motivasi diatas dapat membangun hidup anda menjadi lebih baik lagi.

Kata Mutiara

Kita bisa ambil garis besarnya saja, seperti halnya kata mutiara. Kata mutiara identik menggunakan kata yang dapat menyayat hati, namun tersimpan sebuah pesan penting dalam kalimat yang dituliskan. Seperti dibawah ini akan tertulis beberapa kumpulan kata-kata mutiara terbaru bagi anda semua dan mungkin bisa menjadi inspirasi untuk mewakili perasaan anda.
Kumpulan Kata-kata Mutiara Terbaru
“Cara besar untuk melakukan pekerjaan berat adalah dengan mencintain apa yang telah anda lakukan, walaupun sebenarnya anda membencinya.”
“Satu-satunya cara sederhana untuk mendapatkan harapan baru yang dibutuhkan sebuah cinta yang murni, adalah dengan menerima takdir yang telah Tuhan beri.”
“Seseorang tidak akan pernah dapat mencintai anda dengan tulus dan apa adanya, jika yang anda lakukan hanyalah menyembunyikan kekurangan anda darinya.”
“Jangan mengatakan, “kamu pasti bahagia jika bersamaku,” tapi katakanlah bahwa selama nafas masih ada dalam dirimu, kebahagiannya adalah prioritasmu.”
“Daripada mempermasalahkan masa lalu, lebih baik perbaiki mulai hari ini. Daripada menyalahkan seseorang, lebih baik perbaiki diri sendiri dulu.”
“Kebahagiaan yang diukur dari hartan yang melimpah bukanlah sesuatu yang salah. Namun berucap syukur atas apapun yang telah Tuhan beri adalah kebahagiaan sejati.”
“Aku tidak akan mampu membelikanmu sayap baru saat sayapmu patah, tapi aku akan berusaha memperbaikinya hingga kau bisa kembali terbang.”
“Percayalah bahwa sebuah senyum yang tersirat meski saat terluka, akan lebih mempesona dibandingkan dengan tertawa yang penuh dengan kemunafikan.”
“Membisu bukan berarti apatis, banyak bicara bukan berarti peduli. Kita adalah apa yang telah kita perbuat, bukan hanya apa yang kita ucapkan.”
“Berusahalah untuk tidak menjadi seseorang yang berhasil, namun menjadi seseorang yang berguna.”
“Yang paling menyakitkan ketika menjalin sebuah hubungan adalah pengkhianatan, dan akan lebih menyakitkan lagi jika yang melakukannya adalah orang yang paling anda percayai.”
“Kau adalah pemeran utama dalam hidupmu. Mereka mungkin bisa melarang, membolehkan, mencaci, memuja, menyarankan atau mengekang. Namun kau sendiri yang lebih tahu mana yang terbaik.”
“Lebih baik dibenci karena menjadi diri sendiri, dibanding harus disukai namun menjadi orang lain.”
“Anda dikatakan jenius ketika anda dapat membuat hal rumit menjadi lebih sederhana.”
“Tak perlu bersikap congkak ketika kau sedang berada di atas. Saat nanti kau terjatuh, apakah kesombonganmu akan menolongmu?”
“Jangan katakan: Wahai Tuhan, aku memiliki masalah yang besar, namun katakanlah: Hei masalah, aku memiliki Tuhan yang maha besar.”
“Rasa sakit ataupun cobaan yang sedang kau alami saat ini adalah penyamaran sempurna dari ujianNya untuk menaikkan derajatmu.”
“Tuhan tidak pernah merancang manusia untuk gagal, namun manusia itu sendirilah yang merancang sebuah kegagalan.”
“Sahabat yang baik tidak akan pernah meminta anda untuk menjadi orang lain, namun akan menerima anda apa adanya.”
“Hidup akan lebih menyenangkan jika kita melihat dari sudut pandang yang tepat. Bahagia hanya akan menjadi rumit jika kita terlalu tinggi berharap.”
“Menjadi manusia yang terbaik adalah orang yang memberikan manfaat bagi orang lain.”

Kata Mutiara

Itulah sebagian kecil ulasan mengenai Kumpulan Kata Mutiara Terbaru. Semoga saja dapat menginspirasi anda untuk mewakili perasaan isi hati anda.
Pantun Lucu
 “Buah semangka buah duren
 Nggak nyangka gue keren”

 “Pohon pisang daunnya layu
 bisa dijadikan pupuk disawah
 saat abang bilang i lap yu
 ku cuma bisa bilang, ciyus miapah” 

 “Hilir lorong mudik lorong
 Bertongkat batang temberau 
 Bukan saya berkata bohong
 Katak memikul paha kerbau”

 “Orang menganyam sambil duduk
 Kalau sudah bawa ke balai
 Melihat ayam memakai tanduk
 Datang musang meminta damai”

 “Jalan-jalan ke pinggir empang
 Nemu sendok di pinggir empang
 Hati siapa tak bimbang
 Saya botak minta dikepang”

 “Buat apa panen kelapa
 Kalau belum tumbuh tunas 
Buat apa membeli vespa
 Cicilan kompor saja belum lunas”

 “Pergi ke pasar naik onta
 Membeli anting intan permata
 Gak peduli situ udah tua 
Yang penting saling mencinta”

 “Lagi males bikin ketupat mending main bola sodok 
Nenek yang pandai melompat pasti itu nenek kodok”

 “Kucing kurus mandi dipapan
 minta ikan dikasi kue cucur
 Gak salah dibilang muke jambang
 kalau cemberut tambah ancur!”

 “Tanam pete dipinggir kali 
petenya lari ga tau diri
 Jangan misscall aja kalau berani 
telpon gue kalau punya nyali”

 “Buah semangka buah manggis 
gak nyangka gue manis
 Ada gula, ada semut
 iihh gila, gue imut” 

 “Mancing dikali dapet banyak diambil kucing
 dalam tempayan TAHU pake huruf U
 jadi enak kalau pake huruf I
 jadi gak doyan”

 “Jangan takut Jangan kawatir
 Itu kentut Bukan petir”

 “Bunga mawar tangkai berduri
 Laris manis pedang cendo
l Aku tersenyum malu sekali
 Ingat dulu suka mengompol”

 “Jalan-jalan ke Kota Arab
 Jangan lupa membeli kitab
 Cewek sekarang tidak bisa diharap
 Bodi bohai betis berkurap” 

 “Kelap-kelip lampu diskotik
 Ada musik tambah asik
 Gimana mau nilai apik
 Makannya cuma keripik”

Senin, 23 September 2013

cerpen kehidupan



DEMI RISKI DAN ROSI
            Hidup seperti ini tak mudah untuk di jalani. Aku juga yakin bahwa tak semua orang bisa menjalani hidup seperti kami. Aku, Ibu, dan kedua adik perempuanku hidup dalam keadaan ekonomi yang kekurangan.
Setelah ayahku meninggal hidup kami memang serba susah. Makhlum, karena hanya ayahlah tulang punggung keluarga kami yang semasa hidupnya bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan kaos di kotaku.
Walaupun ayahku hanya seorang satpam, dan ibuku hanyalah pedagang gorengan keliling tapi mereka mampu membiayai aku sampai di tingkat SMA dan kedua adik perempuanku itu Riski dan Rosi mereka saat ini duduk di kelas 3 SMP dan 3 SD. Sedangkan untuk saat ini aku duduk di kelas 2 SMA, dan tinggal ibulah harapan kami satu – satunya sebagai ibu sekaligus ayah.
Ibu bekerja siang dan malam untuk kami. Memang, usia ibuku belum terlalu tua karena ibuku menikah di usia 16 tahun, dan pada saat usia 18 tahun aku lahir, sedangkan saat ini usiaku 17 tahun.
“ Mas Raka, bukuku sudah habis padahal besok ada jadwalnya” Suara Rosi adik perempuanku yang terkecil sambil cemberut membuyarkan lamunanku.
Aku mengalihkan pandanganku ke arahnya, dia menghamiriku sambil merajuk,
“ Rosi,… sini deh mas Raka bilangin.” Aku meraih lengan mungil adik bungsuku itu.
“ Tadi Rosi minta ke ibu, tapi ibu nggak punya duit.” Rosi duduk di pangkuanku sambil cemberut.
“ Gini ya, Rosi kalu minta duit ke ibu jangan dadakan kayak gini, iya kalu ibu punya duit kalau nggak?.... ya udah mas Raka masih punya buku, kemarin baru mas Raka beli buat ngerjain tugas sekolah. Sekarang kamu ambil yach, kamu pakai aja biar kapan – kapan mas Raka beli lagi.”
Adik kecilku itu langsung berlari ke kemarku dengan girang memang selama ini dia belum pernah merasakan kasih sayang ayahku. Karena saat ayahku meninggal dia masih berumur 5 hari, itulah sebabnya kenapa aku sangat memanjakan dan menyayanginya.
“ Mas Raka, bukunya dimana?” suara Rosi dari  dalam kamarku
“ Ditas mas Raka, bukunya berwarna biru pada sampulnya ada gambar macan” jawabku dari teras rumah
Aku bangkit dari tempat dudukku dan berjalan ke kamarku, sampai di depan kamar aku berpaspasan dengan Rosi yang senyum – senyum membawa buku baruku.
“ Udah ketemu?” tanyaku singkat
“ Udah, ini kan?” Rosi menunjukkan buku itu. Aku menganggukkan kepalaku, puas rasanya melihat senyum lugu di wajah Rosi.
“ Assalamu’alaikum “
“ Walaikum salam “ jawabku seraya bangun dari tempat tidur.
“ Riski kamu dari mana?” tanyaku pada Riski adik perempuanku yang satu lagi.
“ Habis di suruh ibu mas, nganterin pakaian Bu Yuli yang habis di cuci ibu, sekalian beli minyak goreng buat besok ibu jualan.”
“ Terus, ibu dimana?”
“ O… ibu masih dirumah mbak Yanti itu tuh mbak Yanti mau pesen gorengan sama ibu katanya buat camilan orang – orang yang lagi kerja di rumahnya itu lho mas yang lagi ngebangun teras rumah.”
“ Ya udah, kamu sekarang tidur sana biar ibu mas Raka yang tunggu… kamu besok kan masuk sekolah”
“ Assalamu’alaikum“ sapa ibu kemudian
“ Walaikum salam“ jawabku dan Riski hamper bersamaan.
“ Kok belum pada tidur besok kan pada sekolah “
“ Ya bu….” Jawab kami serentak.”
Setelah mengunci pintu dan mematikan lampu kami semuapun pergi tidur.
            Pagi ini malas sekali rasnya bangun dari tempat tidur. Aku melirik jam di dinding kamarku baru jam setengah lima pagi, tapi aku harus segera bangun untuk segera menimba air di sumur untuk mandi adik – adikku sebelum mereka sekolah nanti; sementara Riski dan Rosi membantu ibu menyiapkan dagangan untuk di jual ibu nanti ke pasar.
Setelah mandi dan sholat subuh, aku langsung bersiap – siap ke sekolah bersama adik – adikku.
Selesai sarapan, kami bertiga berpamitan ke ibu dan kemudian berangkat sekolah, dan seperti bisanya juga ibupun berangkat ke pasar.
“ Raka, besok pagi ada rapat OSIS katanya sih membahas rencana study tour kemarin, kira- kira kalau kita jadi piknik kamu ikut nggak?”
Sapa dion saat kami sama – sama berjalan memasuki gerbang sekolah.
“ nggak tahu deh yon “ jawabku lesu.
Dalam hati aku berontak kenapa aku harus jadi orang miskin seperti gini. Jangankan untuk study tour dan hura – hura, untuk makan sehari – hari kami hanya mengandalkan ibu yang setiap hari menjual tempe, onde – onde, tahu isi, bala – bala dan sejenisnya lah.
Tiba – tiba aku teringat celengan kendiku tapi itukan untuk persiapan ujian aku nanti.”
Entahlah, aku merasa serba salah. Tapi keputusanku sudah bulat. Aku tetap ingin ikut study tour soalnya kapan lagi.
Setiba di rumah aku timang – timang celengan kendiku menghayal bahwa aku benar – benar ikut study tour minggu depan. Tapi aku masih ragu apakah uangku cukup atau tidak?... aku brdebar – debar menunggu hasil rapat osis besok pagi, karena besok adalah penentuan aku bias ikut study tour atau tidak.
Bel berbunyi empat kali berarti seluruh siswa harus berkumpul di aula untuk mendapat pengarahan. Dan dugaanku benar, ternyata membicarakan masalah study tour untuk kelas XI yang dilakssanakan minggu depan. Lokasi yang dituju adalah ke pantai, museum, dank e kebun binatang. Dan biayanya Rp. 150.000.
“ Bu, Raka boleh nggak buka tabungan untuk ikut study tour minggu depan?”
Ibu menoleh k arahku, sejenak kemudian ibu melanjutkan kembali memarut singkong yang akan dibuat onde – onde singkong nanti malam.
“ Memangnya berapa biayanya Raka?” Tanya ibuku kemudian saambil terus memarut singkong.
“ seratus lima puluh ribu bu’, jawabku singkat.
“ Sebaiknya jangan dibuka, itukan untuk sekolahmu nanti kalau ibu sudah tidak mampu lagi membiayai sekolahmu”
“ Lalu….?” Tanyaku pada ibu
“ Biar besok ibu carikan pinjaman ke tetangga, tapi sekarang cepat pergi tidur sudah malam biar ini digoreng besok pagi saja.”
Dengan hati lega akhirnya akupun melangkah ke kamarku dan langsung tidur.
            Tok, tok….” Pintu kelas diketuk, pak Basri guru fisikaku meletakkan kapurnya dan bergegas membukakan pintu., ternyata bu Rini wali kelasku.
Sejenak bu rini dan pak Basri berbincang diluar kelas sesaat kemudian pak Basri membaca surat panggilan dari guru BK.
“Panggiln untuk Raka, disuruh pulang karena ibunya sakit.”
Suara pak Basri kemudian. Aku tersentak kaget, langsung saja aku benahi buku-bukuku lalu berpamitan pulang ke pak Basri. Sepanjang perjalanan aku merasa hatiku berdebar-debar dipenuhi tanda tanya ”Ibu sakit apa? bukankah tadi pagi ibu baik-baik saja”.
Aku semakin mempercepat langkahku, sepuluh menit kemudian aku sampai di depan rumahku.
Hatiku semakin tak menentu “Ada apa dengan ibu?” pertanyaan itu yang semakin mengganggu pikiranku ditambah lagi banyak sekali orang yang berdatangan kerumahku. Aku lngsung menerobos masuk dan ternyata Oh Tuhan…… apa yang terjadi dengan Ibu.
Aku berteriak histeris. Seluruh tulang-tulangku rasanya rontok satu persatu melihat pemandangan di depanku. Ibuku terbungkus kain kafan dengan bercak-bercak darah dan kepala yang retak, dan disamping kanan kiri ibu, adikku Rosi dan Riski menangis sambil memeluk tubuh ibu. Dengan sisa-sisa tenaga yang lemas menahan sedih aku melangkah menghampiri adaik-adikku.
Sesaat kemudian mereka memelukku dan terus menangis. “Mas Raka, ibu mas….”
“Ya Ris…. Mas Raka tau.”
Kami semakin erat berpelukan. Dalam hatiku aku mengutuk diriku sendiri karena akulah yang membuat ibu meninggal.
“nak Raka,….” Tiba-tiba suara pak lurah membuyarkan lamunanku. Aku melepaskan pelukan adik-adikku dan melangkah menghampiri pak lurah.
“Nak Raka, sebaiknya ibu segera dimakamkan, kasihan sudah dari pagi.”
“Iya pak, sebaiknya memang begitu, dan saya mengucapkan terima kasih banyak pak karena bapak dan seluruh warga telah mengurus jenazah ibu saya.”
Pak lurah menepuk bahuku sambil tersenyum. “Sudahlah nak, kita semua bertetangga jadi harus saling tolong menolong.”
“Sekali lagi terimakasih pak.”
“O iya nak Raka sebelum ibu meninggal, saat dirumah sakit ibu menitipkan ini untuk nak Raka. Ibu bilang ini hasil pesanan selama tiga hari, saking senangnya ibu nak Raka lengah saat menyeberang di jalan raya dan akhirnya ibu nak Raka menjadi korban tabrak lari, ini ada Rp.175.000.”
Aku tak bias lagi membendung air mataku mendengar kata-kata pak lurah, dan menerima uang hasil pesanan ibu selama tiga hari.
“Dan ibu juga sempat berpesan agar nak Raka menjaga adik-adik nak Raka dengan baik dan kalau nak Raka mau, nak Raka boleh pakai uang ini untuk biaya study tour.”
Semakin lemas rasanya tubuh ini. Ya Tuhan, sungguh anak yang durhaka aku ini. Hanya demi study tourku aku harus mengorbankan ibuku, dan membiarkan adik-adikku menjadi yatim piatu.
Sekarang semuannya ada ditanganku. Termasuk masa depan adik-adikku, dan aku harus berusaha untuk membiayai mereka. Hatiku semakin teriris melihat wajah-wajah mereka yang polos tak berdosa, haruskah masa depan mereka suram seperti hari ini?........
Tidak, adik-adikku tidak boleh gagal, mereka harus berhasil.
“Nak Raka,… mari kita bawa ibu dan kita makamkan sekarang.” Suara pak lurah membuyarkan lamunanku.
Pak lurah merangkul pundakku. Saat kemudian dengan dibantu para tetangga kami membawa jenazah ibu kepemakaman……… ketempat dimana ibu akan tidur panjang.
“Mas, siapa yang bikinin sarapan buat Rosi kalau Rosi mau sekolah, siapa yang nyuciin baju Rosi, dan siapa yang biayain sekolah Rosi nanti?”
Aku tersenyum melihat Rosi yang begitu lugu dan polosnya menangis disamping makam ibu, meskipun terisak disampingnya aku beranjak menghampiri mereka.
“Riski, Rosi,.. kalian nggak usah khawatir. Biar mas Raka yang gantiin ibu. Mas Raka yang akan nyiapin sarapan  buat kalian sebelum kalian sekolah, mas Raka yang akan nyuciin baju Rosi, dan mas Raka akan cari kerja buat biayain sekolah kalian.”
Riski dan Rosi terisak memelukku dalam hatipun aku bersumpah dimakam ibuku untuk menjaga dan merawat adik-adikku. Tak apala sekolahku harus aku korbankan demi masa depan mereka. Dan sekarang impianku hanya satu, aku harus memberikan kehidupan yang lebih baik dari sekarang untuk adik-adikku. Karena sekarang ini hanya akulah kakak sekaligus orang tua mereka. 
TAMAT.
 

BAHASA INDONESIA (CATUR) © 2008. Design By: SkinCorner